Wednesday, August 15, 2012

Pencarian Cinta



Ya Allah…..

dimana lagikah dapat kutemui Cinta Sejati kecuali pada cinta-Mu, kemana lagikah hati ini harus berlabuh kecuali pada kasih-Mu, jadikanlah hati yang lemah ini hanya tertambat kukuh hanya pada-Mu.

Di dalam seribu mimpiku yang bertabur sepi yang mengantar kepada-Mu, aku hanya ingin ampunan dan terangilah jalanku. Meski didunia ini tiada yang sempurna, aku hanya memohon dalam taubatku untuk diterangi jalanku.

 Ku persembahkan semuanya hanya kepada-Mu, dalam jalanku yang rapuh membuka mata hati mungkin aku telah lupa dalam lelah dan resah kuteteskan air mata kubersujud kepada-Mu.

Kuserahkan semua cintaku yang tak setia dan tak sempurna ini hanya kepada-Mu. Aku hanya mohon ridho atas segenap keputusan-Mu, kesejukan setelah matiku, kenikmatan untuk memandang cinta dan kerinduan terhadap cinta.

Ampunilah diri yang tak berharga ini ya Allah…..

penuhilah kehinaannya dengan keindahan magfirohmu, semua tangis dan tawa terlukis dalam hidupku, sebuah usaha akan aku lakukan untuk belajar mengarifi hidup dari jatuh bangunnya diri meraih segenggam cinta….

Yang memberi kekayaan bathin kepadaku, betapa penuh warna perjalanan hidup ini karena cinta yang ada pada diriku adalah fitrah-Mu.

Pandangilah aku dengan pandangan kasihMu, ajarkan aku tentang cinta Mu wahai pemilik Cinta agar bertambah-tambah kecintaan ku hanya semata-mata untukMU..

Allahummarzuqni hubban wa hubba mayyuhibbuk wal 'amalallazi yu ballighuni hubbak..

Aminn Ya Rabb..

"Qalbi laKa wa bas Ya Rabb"

Thursday, August 4, 2011

Yang dirindu kembali lagi


Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah..yg dirindu telah pun tiba. Marhaban Ya Ramadhan.Walaupun agak lewat pos kali ini,telah memasuki Ramadhan ke-5. Alhamdulillah selautan syukur dipanjatkan pada ALLAH SWT yang masih memberi peluang buat diri ini untuk berada di dalam bulan mulia yang penuh keberkatan ini.

Pesta ibadah kini bermula lagi sekali. ALLAH telah mmbuka pintu RahmatNYA seluas-luasnya,melimpahkan ganjaran sebesar-besar ganjaran yang tidak setanding dengan amalannya di bulan mulia ini. Betapa Maha Pemurahnya ALLAH disediakn bermacam-macam ganjaran yang luarbiasa hebatnya di bulan mulia ini. Betapa banyak hadis-hadis yang menceritakan fadhilat ibadah di bulan Ramadhan. Beruntunglah bagi insan-insan yang memuliakan bulan ini dan merebut segala peluang untuk memperbaiki amalan dan mendekatkan diri pada ALLAH Ta'ala. Marilah kita sama2 memenuhi baki 25 Ramadhan lagi dengan amalan solat sunat, tadarus, zikir dan sedekah jariah.

RasuluLlah SAW pernah bersabda : "Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh Keberkahan. ALLAH telah mewajibkan atas kamu berpuasa. Di bulan Ramadhan dibuka segala pintu Surga dan dikunci segala pintu Neraka dan seluruh syaitan dibelenggu. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan."

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Nabi SAW : “Siapa yang puasa ( shaum ) bulan Ramadhan karena percaya dan benar-benar mengharapkan redho/pahala Allah, maka diampunkan dosa yang telah lalu.” ( HR. Bukhari, Muslim )

"Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap ALLAH menurut kadar pembersihan jiwanya."
- al-Musnid al-`Allamah al-Habib `Umar bin Hafiz حفظه الله تعالى

Bebasknlah diri dari sgla keseronokn duniawi yg tlh mngulit diri kita selama ini. Setelah hampir setahun kita diuji dengan bermacam jenis kenikmatan dunia,kini tiba saatnya membersihkan kembali hati-hati kita yang mulai pudar di gelapkan oleh dosa2.Let's grab the chance to improve ourself n purify our soul. Who knows this might be the last chance for us to be in Ramadhan, only Allah knows. May ALLAH accept our deeds.aminn. InsyaALLAH:)


Ketika hati membatu


Ciri-Ciri Orang Berhati Keras


Syaikh as-Sa’di rahimahullah menerangkan, bahwa ciri orang yang berhati keras itu adalah tidak lagi merespon larangan dan peringatan, tidak mau memahami apa maksud Allah dan rasul-Nya karenasaking kerasnya hatinya. Sehingga tatkala setan melontarkan bisikan-bisikannya dengan serta-merta hal itu dijadikan oleh mereka sebagai argumen untuk mempertahankan kebatilan mereka, mereka pun menggunakannya sebagai senjata untuk berdebat dan membangkang kepada Allah dan rasul-Nya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 542)


Orang yang berhati keras itu tidak bisa memetik pelajaran dari nasehat-nasehat yang didengarnya, tidak bisa mengambil faedah dari ayat maupun peringatan-peringatan, tidak tertarik meskipun diberi motivasi dan dorongan, tidak merasa takut meskipun ditakut-takuti. Inilah salah satu bentuk hukuman terberat yang menimpa seorang hamba, yang mengakibatkan tidak ada petunjuk dan kebaikan yang disampaikan kepadanya kecuali justru memperburuk keadaannya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225).


Orang yang memiliki hati semacam ini, tidaklah dia menambah kesungguhannya dalam menuntut ilmu melainkan hal itu semakin mengeraskan hatinya… Wal ‘iyadzu billah (kita berlindung kepada Allah darinya)… Maka sangat wajar, apabila sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhumengingatkan kita semua, “Ilmu itu bukanlah dengan banyaknya riwayat. Akan tetapi hakekat ilmu itu adalah rasa takut.” Abdullah anak Imam Ahmad pernah bertanya kepada bapaknya, “Apakah Ma’ruf al-Kurkhi itu memiliki ilmu?!”. Imam Ahmad menjawab, “Wahai putraku, sesungguhnya dia memiliki pokok ilmu!! Yaitu rasa takut kepada Allah.” (lihat Kaifa Tatahammasu, hal. 12).

Sebab Hati Menjadi Keras


Sebab utama hati menjadi keras adalah kemusyrikan. Oleh sebab itu Ibnu Juraij rahimahullahmenafsirkan ‘orang-orang yang berhati keras’ dalam surat al-Hajj ayat 53 sebagai orang-orang musyrik (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [5/326]). Demikian pula orang-orang yang bersikeras meninggalkan perintah-perintah Allah dan orang-orang yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah (baca: ahlul bid’ah); mereka menyelewengkan maksud ayat-ayat agar cocok dengan hawa nafsunya. Orang-orang seperti mereka adalah orang-orang yang berhati keras (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225). Selain itu, faktor lain yang menyebabkan hati menjadi keras adalah berlebih-lebihan dalam makan, tidur, berbicara dan bergaul (lihat al-Fawa’id, hal. 95)


Lembut dan Kuatkan Hatimu!


Sudah semestinya seorang muslim -apalagi seorang penuntut ilmu!- berupaya untuk memelihara keadaan hatinya agar tidak menjadi hati yang keras membatu. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa hati seorang hamba akan menjadi sehat dan kuat apabila pemiliknya menempuh tiga tindakan:

  1. Menjaga kekuatan hati. Kekuatan hati akan terjaga dengan iman dan wirid-wirid ketaatan.
  2. Melindunginya dari segala gangguan/bahaya. Perkara yang membahayakan itu adalah dosa, kemaksiatan dan segala bentuk penyimpangan.
  3. Mengeluarkan zat-zat perusak yang mengendap di dalam dirinya. Yaitu dengan senantiasa melakukan taubat nasuha dan istighfar untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukannya (lihat Ighatsat al-Lahfan, hal. 25-26)

Sungguh indah perkataan Ibnu Taimiyah rahimahullah, “Setiap hamba pasti membutuhkan waktu-waktu tertentu untuk menyendiri dalam memanjatkan doa, berzikir, sholat, merenung, berintrospeksi diri dan memperbaiki hatinya.” (dinukil dari Kaifa Tatahammasu, hal. 13).

Ibnu Taimiyah juga berkata, “Dzikir bagi hati laksana air bagi seekor ikan. Maka apakah yang akan terjadi apabila seekor ikan telah dipisahkan dari dalam air?” (lihat al-Wabil ash-Shayyib). Ada seseorang yang mengadu kepada Hasan al-Bashri, “Aku mengadukan kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka beliau menasehatinya, “Lembutkanlah ia dengan berdzikir.”


Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menginginkan kejernihan hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada menuruti berbagai keinginan hawa nafsunya. Hati yang terkungkung oleh syahwat akan terhalang dari Allah sesuai dengan kadar kebergantungannya kepada syahwat. Hancurnya hati disebabkan perasaan aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh kelalaian. Sebaliknya, hati akan menjadi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan ketekunan berdzikir kepada-Nya.” (lihat al-Fawa’id, hal. 95)


~Semoga kehadiran Ramadhan yg penuh berkah ini memberi sinar baru pada hati2 yang telah membatu dan penuh dengan noda hitam maksiat..Ya Allah penuhilah hati-hati kami dengan cahayaMU agar subur keimanan dan kecintaan hanya pada MU...aminn


Wednesday, February 16, 2011

Za'ba Berselawat (Majlis Sambutan Mawlid,Bacaan Qasidah dan Tausyiah oleh 3 penceramah terkenal) di UKM

sumber:http://majlisilmu.blogspot.com/2011/02/sambutan-mawlid-di-surau-kolej-pendeta.html


Alhamdulillah syukur pada ALLAH SWT dengan kewujudan majlis seumpama ini di bumi permai UKM. Salah seorang penceramahnya iaitu Ustaz Raja Ahmad Mukhlis adalah seorang yang benar2 saya sanjungi dan kagumi lantaran penulisannya di blog nya dan buku2 terbitannya yang sarat dengan ilmu, menyentuh hati dan banyak memberi kesedaran buat diri ini yang jahil dan selalu lalai mengingatiNYA. Marilah sahabat2 yang dekat mahupun jauh untuk turun meluangkan masa bersama2 di dalam majlis ilmu dan zikir mengingati Kekasih kita,ALLAH SWT serta kekasihNYA Rasulullah SAW. Semoga ALLAH melapangkan serta mengizinkan kita untuk hadir agar bertambah2 kecintaan kita padaNYA dan KekasihNYA berkat dari majlis ini. InsyaALLAH.:)

Saturday, October 9, 2010

Menangislah Di Sini Sebelum Menangis Di Sana

Menangislah Di Sini Sebelum Menangis Di Sana (Cahaya Mukmin)

Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan. Nyaring berkumandang menyaring segala suara yang menyapa telinga ibu. Lonjak hatinya memuncak gembira penawar sakit dan lesu. Lalu bermulalah sebuah kehidupan yang mewarnai bumi berpenakan hati, berdakwatkan air mata.

Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih kekecewaan yang menyempit perasaan, menyesak kehidupan. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan. Namun setitis air mata kerana takutkan ALLAH persis permata indahnya gemerlapan. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak dukacitanya di dunia. Tidak berkumpul dua perkara dalam satu masa. Barangsiapa gembira di dunia akan berdukacita di akhirat. Barangsiapa yang banyak dukacitanya di dunia akan gembira di akhirat.

Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku,keluh seorang Abid. Alangkah sedikitnya hartaku,kesal si hartawan. Dari mata yang mengitai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan.

"Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang." (al- Hasr: 20)

Tangis adalah basahan hidup,justeru:
Hidup dimulakan dengan tangis, dicelahi oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sama ada yang membawa untung atau merugikan.

Sabda Rasulullah s.a.w.
"Ada dua titisan yang ALLAH cintai,pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH."
Nabi Muhammad bersabda lagi :
"Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai daripada tasbih para wali." Oleh itu berhati-hatilah dalam tangisan, kerana ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama dan ada tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosa adalah lebih baik daripada Abid yang berangan-angan tentang Syurga mana kelak ia akan bertakhta.

Nabi bersabda :
"Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih ALLAH sukai dari satu kebaikan yang menimbulkan rasa takbur."

Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulamak dunia hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.

Nabi Muhammad bersabda :
"Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa."

Seorang Hukama pernah bersyair :
"Aku hairan dan pelik, melihat orang ketawa kerana perkara-perkara yang akan menyusahkan, lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan." Salafussoleh menangis walaupun banyak beramal,takut-takut tidak diterima ibadatnya, kita ketawa walaupun sedar diri kosong daripada amalan.

Lupakah kita Nabi pernah bersabda :
"Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa,akan dicampakkan ke neraka dalam keadaan menangis."

Kita gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.

Namun, Allah s.a.w. telah berfirman :
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,pada hal ianya amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (AL BAQARAH : 216)

Bukankah Nabi pernah bersabda:
"Neraka dipagari nikmat, syurga dipagari bala."

Menangislah wahai diri,agar senyumanmu banyak di kemudian hari. Kerana engkau belum tahu, nasibmu dipuak kanan atau dipuak kiri. Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafaat Rasulullah yang dikasihi Tuhan. Kenangilah, sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana terangkatnya taubat.

Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya dengan berkata : "Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu."

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya :
"Kenapa engkau menangis?"
"Aku tidak mempunyai anak lagi untuk dihantar berperang,"jawabnya.
Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup, lalu berkata :
"Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu."

Ibnu Masud r.a.berkata :
"Seorang yang mengerti al Quran dikenali waktu malam ketika orang lain tidur,dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang gembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga, seharusnya orang yang mengerti al Quran itu tenang, lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan marah.

Tanyailah orang-orang soleh mengapa dia tidak berhibur :
"Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami, kubur di hadapan kami, kiamat itu janjian kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah ALLAH."

Menangislah di sini, sebelum menangis di sana!!!.............

Wednesday, August 25, 2010

Kisah Anak yang Tawakkal

Seorang soleh bernama Ahmad Bin Harb mempunyai seorang anak lelaki. Sejak kecil anak itu telah diajarkan mengenal Allah dan yakin bahawa Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Allah yang menghidupkan, yang mematikan dan yang memberi rezeki kepada manusia.

"Nak, jika engkau menginginkan sesuatu, engkau mesti meminta dan berdoa kepada Allah tidak boleh kepada yang lain," kata Ahmad kepada anaknya yang masih kecil itu.

"Caranya bagaimana ayah?" tanya anaknya.

"Engkau pergi ke tingkap, angkat kedua-dua tanganmu ke langit dan ucapkan: "Ya Allah! Aku ingin ini.... maka berikanlah aku rezeki dari sisi-Mu."

Ahmad dan isterinya telah menyediakan segala makanan, minuman atau benda-benda yang menjadi kegemaran anaknya itu. Setiap kali anaknya pergi ke tingkap, kedua-duanya pergi ke tempat benda-bendanya yang disorokkan.

Suatu hari anaknya pergi ke tingkap dan berdoa: "Ya Allah, aku ingin roti yang sedap, maka berilah aku rezeki dari sisi-Mu."

Secepat kilat ibunya meletakkan roti diatas meja makan. Maka apabila anaknya pergi ke meja makan, telah tersedia makanan yang dimintanya. Dia yakin bahawa barang itu dari Allah.

 Esok harinya ia pergi pula ke tingkap dan berdoa: "Ya Allah!, berilah aku minuman yang sedap."

Apabila dia menoleh, di meja sudah tersedia minuman yang sedap yang diletakkan oleh ibunya. Dia yakin bahawa Allah telah menunjukkan kekuasaannya dengan memperkenankan setiap permintaannya.

Suatu hari, Ahmad dan isterinya bepergian. Sementara anaknya yang berada di rumah sangat ingin makan roti. Maka pergilah dia ke tingkap dan berdoa : "Ya Allah, aku sangat ingin makan roti., Maka berilah aku rezeki roti dari sisi-Mu."

Ketika itu juga tersedia roti di tempat makannya. Apabila ibu bapanya pulang,. kedua-duanya terkejut kerana anaknya makan roti. Padahal ketika itu di rumahnya kebetulan tidak ada roti.

"Daripada mana engkau mendapatkan roti wahai anakku?' tanya Ahmad dan isterinya.

"Dari Allah yang memberiku maknan setiap hari itu." jawab anaknya.

Dengan kejadian ini, Ahmad sedar bahawa anaknya telah mencapai taraf yang tinggi keyakinannya kepada Allah, dan telah menempuh jalan seperti yang ditempuh oleh orang yang tawakkal.

~Himpunan Kisah Sufi~